Motivasi

Kamis, 16 Juni 2011

Pemancing Bermimpi ‘STRIKE’

Oleh: Oji Faoji
Rabu (15/6) malam (22.58 WIB)

Pehobi mancing di setiap tikungan pasti ada. Hobi ini memang sangat banyak peminatnya, karena “kabarnya” memiliki sensasi luar biasa.

Saya sendiri sesungguhnya bukan termasuk pehobi mancing. Saya lebih banyak mendengar dari sejumlah kawan bahwa memancing adalah hiburan yang menyenangkan.

Kalau saya melihat dari sudut berbeda bahwa ada pelajarn yang bisa dipetik dari pemancing. Mereka memiliki mimpi dan mimpinya itu dikejar tanpa lelah, konsisten, tekun dan sangat sabar. Mereka rela berkorban, tidak hanya tenaga, pikiran, maupun dana saja untuk menjemput mimpinya itu.

Ada yang tahu apa mimpi para pemancing? Mimpi mereka bukanlah ikan hasil pancingan, atau hanya sekadar jalan-jalan mengisi waktu libur. Mereka memiliki mimpi yang jelas, yaitu “STRIKE”

Strike adalah saat dimana kail yang berisi umpan dimakan ikan. Saat itu, ikan menarik dirinya lebih dalam ke dasar laut, sementara si pemancing menarik pancingnya sehingga terjadi tarik menarik. Jika itu terjadi, maka mimpi pemancing benar-benar tercapai. Apalagi ikan yang menelan kail pancing mereka, berukuran besar. Pasti sangat eksotis. Benar kan.?

Coba kita sama-sama perhatikan perjuangan pemancing dalam menggapai mimpi mereka. Kasusnya boleh jadi sama, mungkin juga berbeda. Tetapi saya sering mendengar beberapa teman pemancing, mereka melakukan hal-hal seperti digambarkan berikut ini:

Meninggalkan Keluarga
Si pemancing, ia adalah teman saya, mengaku sering meninggalkan istri ssaat libur hari kerja untuk memancing. Istri dan anaknya sering ia tinggalkan, jadwal jalan-jalan keluarga juga sering batal, karena teman saya itu lebih memilih memancing.

“Saya kalau waktu libur kerja nggak mancing, haruuuhh... di rumah pun ngelamun, nggak tenang, terbayang strike. Kalau lagi pengen mancing, saya pergi aja,” katanya.
“Terkadang harus ribut dulu sama anak, karena jadwal liburannya terganggu. Tapi ya begitu lah,” ujarnya.

Bermodal Tinggi
Memenuhi kebutuhan hobi mancing memang tidak murah. Ada yang sampai menghabiskan jutaan rupiah sekali berangkat ke tengah laut menggunakan kapal boot. Beberapa kawan mengatakan bahwa hobi mancing di tengah laut ada yang lebih murah, yaitu sekitar Rp 250 ribu sekali berangkat menggunakan perahu.

Jika 4 kali dalam sebulan, maka biaya yang dikeluarkan Rp 1 juta. Jumlah pengeluaran itu di luar untuk makan dan kebutuhan lainnya. Biayanya, tentu saja bukan hanya itu, tetapi juga properti alias alat memancing yang harganya juga tidak kalah ‘edan’.

Korbankan Waktu
“Memancing itu baru berasa puas, minimal 10 jam, dari jam 8 pagi hingga pukul 17.00 WIB,” kata teman saya. Ketika disinggung itu menghambur-hambur waktu, para pemancing tentu saja tidak akan terima. Mereka menganggap bahwa waktu tersebut sangat tepat untuk mereka mendapatkan strike-strike yang sangat mereka mimpikan.

Tak Peduli Tenaga
Hanya untuk mimpi STRIKE, pemancing tidak peduli bagaimana tenaga mereka dikuras untuk melempar dan menarik kail. Padahal, jika di tempat kerja, mereka akan meminta bayaran yang tinggi karena menggunakan tenaga mereka.

Risiko Tak Dihiraukan
Untuk menjemput strike, beberapa risiko, seperti terjadi hujan lebat saat di tengah laut, angin kencang, terjadi badai, dan lainnya, tidak pernah dihiraukan. Mereka akan tetak konsisten, tekun, dan bersabar untuk mendapatkan strike.

Perjuangan pemancing hanya untuk mendapatkan strike mungkin ada yang sama seperti saya akan ceritakan di bawah.

Seorang pemancing dengan segala pengorbanan seperti tersebut di atas mungkin tidak mendapatkan .

Seorang pemancing dengan segala pengorbanan seperti tersebut di atas mungkin tidak mendapatkan strike selama sehari perjalanan. Ketika kail berisi umpan ia lemparkan ke laut, kemudian ia rela menunggunya hingga mungkin 10 – 15 menit, setelah kail ditarik, ternyata tidak ada ikan yang nyangkol, yang ada, umpan habis.

Setelah diisi umpan, kail kemudian dilempar lagi, ketika dilihat ujung pancing bergerak dan ada yang memakan. Pemancing kemudian menggulung tali pancing mereka hingga ke atas. Setelah kali naik, ternyata umpannya habis. Begitu, begitu, begitu, dan begitu seterusnya, hingga 10 jam.

Pemancing ulung tentu tidak akan pernah merasa puas, karena ingin merasakan strike yang selama ini menjadi mimpinya. Libur pekan depan, ia berangkat lagi dengan pengorbanan yang sama. Setelah melakukan upaya memancing, ternyata kejadiannya sama, mereka tidak mendapatkan apa-apa.

Libur pekan depannya mungkin mancing mania berangkat lagi, hingga pada akhirnya, mereka mendapatkan STRIKE.....!!! Ia mulai saling tarik ulur dengan ikan. Ia bermain dengan ikan hingga ikan merasa lemas. Strike membuat pemancing merasa puas, puas, dan puassss...!!!! Bahkan, pemancing akan lupa dengan yang sudah dikorbankannya, setelah mendapatkan strike. Sungguh luar biasa...


Ibroh
Kalau saja dalam keseharian hidup memiliki mental seperti pemancing, pasti sudah sukses. Kita akan bebas menentukan mimpi, misalnya bisa menciptakan pesawat jenis baru yang lebih canggih dari yang sudah ada. Mengapa sukses..?? Sebab, filosofi perjuangan para pemancing yang tidak kenal lelah menuntut Anda untuk menar-benar mewujudkan impian tersebut.

Tentu saja dengan meninggalkan keluarga untuk melakukan riset, butuh monal tinggi, banyak mengorbankan waktu untuk kepentingan tersebut, tidak peduli tenaga dikuras dan tidak mempedulikan risiko yang didapat. Semuanya dilakukan dengan tekun dan sabar. Akhirnya BERHASIL...... sangat BERHASIL..... (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar